Nomine Penulis Opini Terbaik Kompasiana Awards 2024 | Juara Favorit Blog Competition Badan Bank Tanah 2025
Sampah, Masalah Nyata yang Membutuhkan Aksi Tegas Pemerintah
Ini menunjukkan bahwa sanksi denda saja tidak cukup. Masih banyak warga yang belum sadar akan masalah sampah, seperti yang terlihat dari keberadaan sampah yang masih tersebar.
Sebagai warga, terutama warga Metro, saya mendukung adanya sanksi dari pemerintah bagi pelanggar yang membuang sampah sembarangan.
Hal ini harus dilakukan secara konsisten, tanpa pandang bulu, kapan pun dan di mana pun. Setiap pelanggaran harus diproses secara tegas.
Jika penegakan hukum ini hanya dilakukan secara sporadis, tanpa konsistensi, maka akan sia-sia. Semua elemen masyarakat harus turut serta untuk mendukung penegakan hukum terhadap pelanggaran ini.
Warga yang melihat pelanggaran harus peduli dan berani melaporkannya. Media juga harus menggulirkan berita ini, memperbincangkan di media sosial, agar sanksi yang diberikan terlihat oleh masyarakat luas sebagai pembelajaran bersama.
Semua itu diperlukan untuk menciptakan kesadaran dan penegakan hukum yang efektif terhadap masalah sampah ini.
Dukungan Finansial dan Teknis
Pemerintah perlu menyediakan infrastruktur yang memadai untuk mengelola sampah
Sampah menjadi masalah nyata ketika menyebabkan pencemaran lingkungan; berbau, berlendir, dan berserakan. Oleh karena itu, di rumah, saya menerapkan pemilahan sampah sesuai dengan golongannya.
Jika sampah organik dan non-organik bercampur, akan menciptakan masalah serius. Contohnya, kulit semangka dan plastik bekas ikan, jika dicampur, akan menghasilkan bau tidak sedap, lendir, dan mencemari lingkungan.
Oleh karena itu, saya memilah sampah di rumah. Sampah organik dimasukkan ke dalam wadah organik, sedangkan sampah non-organik dimasukkan ke dalam wadah non-organik.
Sampah organik relatif mudah diolah. Biasanya, saya biarkan sampah terkumpul beberapa hari di wadah sampah hingga organisme pengurai muncul.
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025