Nomine Penulis Opini Terbaik Kompasiana Awards 2024 | Juara Favorit Blog Competition Badan Bank Tanah 2025
Sampah, Masalah Nyata yang Membutuhkan Aksi Tegas Pemerintah
Memaksa untuk mengadopsi kebijakan yang dapat mendorong budaya baik berarti mendorong pembentukan kebiasaan yang mengarah pada perwujudan karakter yang peduli terhadap sampah dan lingkungan.
Dengan cara ini, pemerintah dapat menjadi pendorong utama menuju perubahan positif dalam penanganan sampah.
Maka dengan ini izinkan saya pada opini ini memberikan beberapa gagasan tentang bagaimana penanganan sampah yang seharusnya, berdasarkan pengalaman dan gagasan saya, yuk, mari kita mulai!
Pendidikan Sejak Dini
Pendidikan tentang sampah sejak dini merupakan langkah penting dalam membentuk kesadaran lingkungan sejak usia dini. Saya merasa ini bisa disebut sebagai salah satu "masalah" yang dianggap "hilang" dari kurikulum pendidikan kita.
Banyak dari kita, termasuk di lingkungan sekolah, seringkali kurang peduli terhadap sampah. Padahal, kegiatan membersihkan halaman sekolah seharusnya menjadi kesempatan untuk mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Namun, masih ada yang membuang sampah plastik sembarangan, dan ini sungguh menyedihkan.
Di rumah pun, seringkali saya mendapati anak-anak yang tidak memperhatikan masalah sampah. Kadang setelah jajan di luar, mereka membuang sampahnya sembarangan di halaman rumah.
Meski sudah disediakan dua wadah sampah yang berbeda untuk organik dan non-organik, masih saja terjadi kesalahan dalam membuang sampah sesuai kategorinya.
Ini menjadi perhatian serius, karena kesadaran akan sampah harus ditanamkan sejak dini. Saya sangat yakin bahwa pendidikan tentang sampah harus dimulai sejak usia dini.
Anak-anak seringkali ceria dan penuh semangat dalam belajar hal-hal baru di sekolah. Kesadaran lingkungan yang diajarkan sejak usia dini akan membentuk pola pikir yang peduli terhadap lingkungan di masa depan.
Saya ingat salah satu contoh di mana anak saya begitu antusias menceritakan kunjungan ke tempat pembuangan sampah bersama teman-temannya.
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025