Nomine Penulis Opini Terbaik Kompasiana Awards 2024 | Juara Favorit Blog Competition Badan Bank Tanah 2025
Sampah, Masalah Nyata yang Membutuhkan Aksi Tegas Pemerintah
Mereka belajar bagaimana sampah yang dibuang sembarangan dapat merusak lingkungan. Pengalaman ini memberikan pemahaman yang mendalam pada anak-anak tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Pemerintah juga memiliki peran penting dalam mengintegrasikan pendidikan tentang sampah ke dalam kurikulum pendidikan.
Langkah ini harus konsisten dan terstruktur, mulai dari tingkat PAUD, TK, SD, hingga perguruan tinggi.
Selain itu, pelaksanaan kebijakan penanganan sampah harus disertai dengan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memilah sampah dan menanggulangi masalah sampah secara berkelanjutan.
Pendidikan tentang sampah sejak dini bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan yang mendesak.
Generasi masa depan harus dibekali dengan pengetahuan dan kesadaran yang cukup tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Hanya dengan demikian, kita bisa menciptakan masyarakat yang peduli terhadap sampah dan lingkungan, serta mampu mewujudkan kehidupan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Konsistensi Hukum
Konsistensi inilah yang akan membuat kota kita, bahkan negara kita, bersih dari sampah.
Dari sisi penegakan hukum, sudah ada peraturan tentang sanksi bagi pelanggar yang membuang sampah sembarangan.
Pada 1 Desember tahun lalu, melalui media harian kupastuntas.co, pemerintah kota Metro, Provinsi Lampung (di mana penulis tinggal), melaporkan bahwa sebanyak 13 warga Metro dijatuhi denda sebesar 150 ribu rupiah karena melanggar aturan tersebut.
Meskipun ada sanksi, sampah masih terlihat di mana-mana. Intensitasnya sudah berkurang sedikit setelah diberlakukannya sanksi ini, tetap saja sampah masih terlihat mengapung di saluran air, berserakan di perempatan jalan, dan di tempat-tempat lainnya.
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025