Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Guru

Seorang suka ngajarin kimia, demen nulis , plus hobi bikin konten

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Healing Dadakan Sesama 'MaCan TerNak' sebagai Usaha Lupakan Cucian dan Cicilan

28 April 2023   17:19 Diperbarui: 28 April 2023   17:20 1155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Healing Dadakan Sesama 'MaCan TerNak' sebagai Usaha Lupakan Cucian dan Cicilan
Healing saya di daerah Cicalengka. Foto : Irma Tri Handayani

Tak pernah terbesit di benak saya akan melakukan yang namanya healing

Sebelumnya dunia saya hanya mengajar rumus Kimia dan jadi Ibu rumah tangga   itu saja cukup. 

Kalau tak mengajar di kelas berarti ngasuh anak di teras. 

Kalau ga cuap-cuap sambil nulis di papan tulis, berarti duduk meringis didepan setrikaan. 

Dunia berputar hanya disitu saja , tadinya saya kira cukup. 

Hingga akhirnya saya mengenal sesama MaCan TerNak (Mama cantik anter anak) bernama Dian Wiantina  yang ternyata terbiasa healing. 

Setelah sekitar 15 tahun saya jadi emak-emak, akhirnya bertemu orang ini yang punya background nyaris sama. 

Dimulai dengan anak kami yang sekolah di TK yang sama. Anak kami sama-sama 3 yang amazing adalah Tahun kelahiran kami sama. 

Bagi saya kebetulan yang luar biasa. Jarang-jarang coba bertemu dengan seseorang yang usianya persis sama. Kita bertemu dengan orang yang usianya sama ya di tingkat sekolah, ya ga sih. 

Bersama Bunda Dian yang saya panggil menjadi Bundi, acara healing dadakan sering kami lakukan.

O, ya dia sendiri memanggil saya Bukk (Bu Kimia) setelah tahu saya pengajar Kimia yang kata dia rumit. 

Anak kami masuk sekolah pukul 08.09 WIB sampai 11.00 WIB. 3 jam rasanya sayang jika dihabiskan dengan obrolan unfaedah

Maka ada saja tempat yang mendadak kami kunjungi sebagai tempat healing. 

Apa saja itu? Pertama tempat kulineran. Dari pagi makan bubur hingga siang jajan bakso. 

Healing lewat kulineran makan bakso. Foto: Irma Tri Handayani
Healing lewat kulineran makan bakso. Foto: Irma Tri Handayani

Sama sama cita-cita langsing, tapi hobi ngemil ya kami emak-emak kebanyakan. 

Kedua jalan-jalan dadakan mengunjungi alam bebas. 

Seperti di suatu pagi di Bulan November 2022, dia mendadak  mengajak untuk healing ke daerah Cicalengka mencari sebuah tempat wisata bertajuk dreamland. 

Bundi yang memang jagomya healing  penasaran mengenai tempat itu. Maka tanpa babibu dia tarik saya untuk menemaninya mencari lokasi itu. 

Menggunakan motornya, saya memilih dibonceng saja biar tinggal duduk manis. 

Meskipun saya tinggal di Rancaekek namun sesungguhnya saya asli Kota Bandung. Sehingga daerah Rancaekek dan sekitarnya saya belum tahu. 

Hanya 30 menit saja untuk tiba di jalan menuju lokasi wisata tersebut. 

Jalanan yang berkelok dan menanjak menjadi keseruan yang kami nikmati. 

Jalanan berkelok dan menanjak. Foto : Irma Tri Handayani
Jalanan berkelok dan menanjak. Foto : Irma Tri Handayani

Ternyata selain ada dreamland yang akan kami cari, kami justru melewati curug cinulang. 

Curug cinulang merupakan air terjun yang cukup terkenal bagi warga Bandung dan sekitarnya di daerah Cicalengka ini. 

Sebenarnya saya jadi tertarik untuk masuk ke sana malah, namun Bundi yang mengaku sudah pernah beberapa kali berkunjung  ke sana sepertinya tak mengamini keinginan saya. 

Salah satu curug di cinulang. Foto :Irma Tri Handayani
Salah satu curug di cinulang. Foto :Irma Tri Handayani

Serunya dari melewati jalan berkelok adalah kami dengan cueknya berteriak bebas tanpa beban. Lupa sudah cucian dan cicilan. 

Mengendarai motor melewati jalan dengan keindahan di kanan dan kiri menjadi sesuatu yang mengasyikan.

Tak lupa sepanjang jalan sebagai sesama emak-emak kami saling berbagi curhat di rumah. 

Dari mulai kerjaan rumah yang tak pernah beres, Anak-anak yang seringkali peres dan susah diajak Koordinasi, hingga suami yang sering tanpa ekspresi. 

Namun bukannya sampai ke lokasi yang dicari, kami malah nyasar ke tempat lain. 

Untungnya kami nyasar ke warung nasi. Langsung saja jari kami ekpedisi tunjuk sana-sini menu yang tersaji. 

Niat ingin ngedumel karena nyasar berubah setelah lidah sadar bahwa menu di warung nasi ini aduhai . 

Sepiring nasi penuh dengan 2 atau 3 menu berhasil kami bersihkan dari piring. 

Lupa sudah niat kami mencari lokasi dream land. Selain perut kenyang, 30 menit lagi anak-anak kami pulang. 

Perjalanan pulang lebih seru karena jalanan menurun. Tak lupa jika ada spot menarik kami langsung berhenti dan selfie. 

Saya dan Bundi sesama Macam Ternak. Foto : Irma Tri Handayani
Saya dan Bundi sesama Macam Ternak. Foto : Irma Tri Handayani

Untungnya kami sempat berhenti di salah satu bagian curug cinulang dengan air terjun yang tak terlalu besar namun cukup indah untuk dinikmati. 

Sebuah curug kecil yang lokasinya di luar curug utama sehingga tak perlu masuk dulu ke lokasi. 

Bersama Bundi ini saya tersadar bahwa emak-emak itu beneran butuh healing. 

Sebuah alasan masuk akal yang dia katakan pada saya mengenai healing udalah usaha untuk bahagia. 

Sebuah pengingat pernah dia katakan pada saya bahwa...

Sebagai perempuan kita harus bahagia bukan cuma sebagai istri, sebagai ibu tapi yang terpenting sebagai diri kita sendiri.

Bagaimana setuju gaess? Kalau setuju yu, healing! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Kaseri
Kaseri Guru SMA Negeri 1 Jombang

Dear Mba Tutut. Salam kenal. Momen lebaran biasanya identik dengan Halal Bi Halal, baik itu di kampung ataupun di sekolah. Bagaimana cara efektif mengelolah sampah plastik dari acara kegiatan HBH tersebut?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun