Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com
Bendungan Siwatu: Saksi Bisu Sejarah Desa Tuggulerjo yang Kokoh dan Memesona
Bendungan Siwatu memiliki arsitektur yang menarik. Terbuat dari batu bata merah dan beton, bendungan ini memiliki konstruksi yang kuat dan kokoh. Panjang bendungan mencapai sekitar 150 meter dengan tinggi sekitar 10 meter. Di sekitar bendungan terdapat hamparan sawah dan hijaunya pepohonan yang menambah keindahan alam di sekitarnya.
Selain sebagai saksi bisu dari masa lalu, Bendungan Siwatu juga menjadi objek wisata yang menarik. Banyak wisatawan yang datang ke sini untuk menikmati pemandangan indah dan menenangkan di sekitar bendungan. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di sini antara lain berjalan-jalan di sepanjang tanggul bendungan, berfoto dengan latar belakang bendungan yang megah, atau hanya duduk bersantai sembari menikmati keindahan alam di sekitarnya.
Bendungan Siwatu juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi. Sebagai bagian dari sejarah Desa Tunggulrejo, bendungan ini menjadi lambang perjuangan dan keberanian masyarakat setempat dalam menghadapi masa penjajahan Belanda. Cerita tentang perjuangan Pangeran Diponegoro dan pasukannya yang tergambar dalam nama bendungan ini menjadi warisan budaya yang dijaga dan dihormati oleh masyarakat setempat.
Selain itu, di sekitar Bendungan Siwatu juga terdapat fasilitas dan infrastruktur yang turut memudahkan wisatawan yang datang berkunjung. Terdapat area parkir yang luas, area bermain untuk anak-anak, dan fasilitas toilet yang bersih dan nyaman. Selain itu, para pengunjung juga dapat menikmati kuliner lokal di sekitar bendungan, yang merupakan pengalaman kuliner yang autentik dan menggugah selera.
Bendungan Siwatu juga menjadi tempat yang digunakan oleh masyarakat setempat untuk berbagai kegiatan sosial dan budaya. Misalnya, dalam perayaan hari-hari besar keagamaan atau kegiatan adat, bendungan ini menjadi tempat untuk melaksanakan ritual atau acara-acara sosial masyarakat Desa Tunggulrejo. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya bendungan ini sebagai bagian dari identitas dan kehidupan masyarakat setempat.
Namun, meskipun menjadi objek wisata yang menarik, perlu diingat bahwa kelestarian dan pelestarian Bendungan Siwatu sangat penting. Sebagai bagian dari warisan sejarah dan budaya, bendungan ini harus dijaga dengan baik agar tetap kokoh dan mempesona untuk generasi mendatang. Oleh karena itu, penting bagi pengunjung untuk menjaga kebersihan, tidak merusak lingkungan sekitar, serta menghormati adat dan kebiasaan masyarakat setempat ketika berkunjung ke Bendungan Siwatu.
Sebagai kesimpulan, Bendungan Siwatu di Desa Tunggulrejo adalah sebuah saksi bisu dari sejarah panjang Desa Tunggulrejo yang masih berdiri kokoh hingga saat ini. Dibangun pada masa penjajahan Belanda, bendungan ini memiliki nilai sejarah, budaya, dan keindahan alam yang menarik bagi para wisatawan. Namun, kelestarian dan pelestarian bendungan ini menjadi tanggung jawab bersama untuk memastikan warisan berharga ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
#Penadebu_Ramadan28_ Bendungan Siwatu: Saksi Bisu Sejarah Desa Tunggulrejo yang Kokoh dan Memesona
@kompasiana.com
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025